(Update 29 Juli 2016: Eragano hanya menjadi fasilitator dan tidak menarik komisi untuk transaksi pemberian pinjaman kepada petani)

Berawal dari pertemuan di acara Founder Institute, Stephanie Jesselyn dan Aris Hendrawan memutuskan untuk membuat startup yang menjual hasil panen tanaman organik. Namun dengan begitu besarnya masalah yang ada di bisnis pertanian Indonesia, mereka akhirnya melakukan pivot dan beralih menyediakan solusi yang lebih lengkap untuk para petani di tanah air.

Itulah awal mula terbentuknya Eragano, startup pertanian yang pada tanggal 22 Juli 2016 lalu baru saja mendapat pendanaan tahap awal dengan nominal yang tidak disebutkan dari East Ventures1. Dengan Stephanie sebagai CEO dan Aris sebagai COO, Eragano berencana memanfaatkan pendanaan tersebut untuk mengembangkan tim dan teknologi mereka.

Menarik komisi untuk setiap transaksi

Tampilan Situs Eragano | Screenshot

Lewat aplikasi mobile yang mereka buat, Eragano menyediakan beberapa layanan pertanian sekaligus, mulai dari penjualan perlengkapan pertanian dan pupuk, penjualan hasil panen, sistem pengelolaan sawah, hingga pemberian pinjaman kepada para petani. Eragano juga membuat sebuah portal media agar para petani bisa mengetahui berbagai informasi terkait dunia pertanian.

Menurut Stephanie, hal ini tidak terlepas dari kompleksitas masalah yang ada di dunia pertanian Indonesia, sehingga ia merasa masalah tersebut tidak akan bisa selesai hanya dengan satu produk. “Contohnya jika kami hanya menjual hasil panen saja, maka kualitas dan kuantitas produksi panen yang kami salurkan tentu tidak dapat dipastikan. Di sisi lain, apabila kami hanya menjual pupuk, para petani tetap akan merasa kesulitan dalam menjual hasil panen mereka,” jelas Stephanie kepada Tech in Asia.

Model bisnis Eragano adalah dengan mengambil komisi dari setiap transaksi yang berlangsung di platform mereka. Untuk pembelian perlengkapan pertanian dan pemberian pinjaman kepada petani, mereka akan menarik komisi sekitar 10 persen. Sedangkan untuk penjualan hasil panen, Eragano mengambil komisi antara 20 hingga 40 persen.

Belajar dari pengalaman di Zalora

Eragano Stephanie Jesselyn | Foto

Stephanie Jesselyn (kanan), CEO Eragano

Stephanie dan Aris sebenarnya bukan sosok baru di dunia startup tanah air. Stephanie pernah menjadi Business Intelligence Specialist di Zalora Indonesia, sedangkan Aris pernah bekerja di Antar.id dan Wifimu.

Lebih lanjut, Stephanie pun mengatakan kalau pengalamannya bekerja di Zalora telah mengajarkan banyak hal terkait dunia startup. “Di sana saya dapat melihat secara keseluruhan proses bisnis yang berlangsung, dan apa yang bisa diperbaiki dari proses tersebut,” tutur Stephanie.

Stephanie mengaku masih memanfaatkan pengalaman tersebut di Eragano. “Bedanya, di Eragano saya harus lebih fokus pada efisiensi operasi dan kepuasan petani, bukan pada pemasukan seperti di Zalora,” jelas Stephanie.

Belum ada pesaing yang sama lengkapnya

Eragano East Ventures | Foto

Tim Eragano dan East Ventures

Menurut Stephanie, sejauh ini belum ada startup yang menghadirkan solusi pertanian selengkap Eragano. Startup seperti iGrow misalnya, hanya fokus pada pemanfaatan lahan kosong untuk pertanian, sedangkan LimaKilo fokus pada penjualan hasil panen petani.

Ia menuturkan bahwa aplikasi Eragano di Google Play Store telah menerima dari 100 unduhan dengan pengguna aktif berjumlah 47 orang. “Selain itu, kami juga melakukan operasional dengan ekosistem tertutup bersama 38 petani di Jawa Barat yang memanfaatkan seluruh layanan Eragano,” jelas Stephanie.


Begitu banyaknya layanan yang disediakan oleh Eragano sebenarnya merupakan tantangan tersendiri, karena mereka jadi punya lebih banyak pekerjaan dibanding startup lain yang hanya fokus ke satu produk. Selain itu, Eragano pun harus menghadapi tantangan teknologi karena banyak petani yang belum begitu mampu menggunakan smartphone.

Presiden Jokowi pernah memperkenalkan lima startup lain yang juga bergerak di bisnis pertanian. Simak ulasannya di sini

Bila mereka sukses mengatasi semua permasalahan itu, bukan tidak mungkin kalau Eragano bisa menjadi sebuah startup yang besar mengingat potensi pertanian Indonesia yang memang begitu menjanjikan.

Eragano – Aplikasi Petani
Review Star Android YellowReview Star Android YellowReview Star Android YellowReview Star Android YellowReview Star Android Yellow
6.8M 100 – 500
GRATIS


  1. Keterangan: East Ventures juga menanamkan investasi di Tech in Asia. Baca halaman etika kami untuk informasi lebih lanjut.

(Diedit oleh Iqbal Kurniawan; Sumber gambar: BerdikariOnline)

 

Sumber: https://id.techinasia.com/eragano-hadirkan-solusi-lengkap-untuk-pertanian-indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.